Rabu, 21 Juli 2010

kunci rahasia meditasi

Konsep mengenai Ruh.
Manusia terdiri dari dua unsur, yaitu Ruh atau Jiwa dan Raga atau Badan tempat ruh itu berdiam. Tentunya ini disamping akal pikiran yang telah diberikan Allah kepada manusia.Ruh tidak mengenal kondisi fi sik seperti sakit, berdarah karena perlukaan dsb, sedangkan raga tidak mengenal kondisi ruh yang bersifaat kejiwaan. Tetapi kedua unsur ini saling berkaitan satu sama lainnya, yang menandakan kemanunggalan antara ruh dan raga dari simanusia itu sendiri. Seperti contohnya orang yang sakit-sakitan secara fi sik, maka jiwanya cenderung lebih perasa dsb.
Dalam kondisi normal, ruh dan jiwa mendapatkan bagian yang seimbang.Sehingga upaya untuk meningkatkan kondisi tertentu seperti unsur ruh yang dominan dalam diri manusia, akan memberikan dampak yang supra rasional,seperti menghilangnya sifat material dari raga kita. Sebagai contoh, orang yang telah berhasil meningkatkan unsur ruh yang ada dalam dirinya mendekati titik dominan, maka orang tersebut akan mendapatkan kekebalan dalam artian sifat-sifat raga seperti berdarah, sakit dsb. bisa diminimalisir sedemikian rupa, sehingga unsur raganya sesungguhnya telah tergantikan oleh unsur ruh yang ada pada manusia tersebut.
Ternyata, dengan pengolahan ruh yang sedemikian rupa dalam diri manusia tersebut, disamping meminimalisir gejala raga, juga meningkatkan kadar kepekaan bathin kita. Karena bathin, yang bersemayan dalam ruh manusia, dapat dengan leluasa memanfaatkan indera-indera yang ada dalam raga untuk dapat merasakan atau menangkap gejala-gejala alam secara lebih baik dan sempurna.
Untuk konkritnya mengenai hal ini mari kita lakukan latihan peningkatan unsur ruhani dalam diri manusia dengan metode-metode berikut:

Metode I, penguasaan Ruh dalam diri manusia.
Latihan I : Mencapai ekstase dengan teknik pernafasan dan dzikir.

Ekstase adalah suatu kondisi dimana, kesadaran manusia mulai lepas secara spiritual, dan mulai memasuki kondisi nonmaterialistik.

Cara melatih:
1.Aturlah tubuh pada posisi yang paling rileks dan memungkinkan kita untuk berlama-lama pada posisi tersebut tanpa mengakibatkan efek-efek yang dapat mengganggu jalannya latihan, seperti kesemutan, kram dsb.
2.Mulailah dengan membaca doa-doa perlindungan, untuk muslim dapat membaca Ayat Kursyi, atau membaca doa lainnya menurut yang dipercayai.
3.Mulailah berdzikir Allah... Allah... dengan cara sebagai berikut: Allah yang pertama tarik nafas, Allah yang kedua buang nafas sambil dihentak.
4.Untuk meningkatkan konsentrasi, maka mata dapat ditutup, sambil berdzikir secara lantang.
5.Lakukan selama 5 sampai 10 menit. Ini untuk memasuki tahap ekstase.

Penjelasan:
Teknik pernafasan dengan dzikir ini untuk memaksa raga agar cepat merespon kekondisi ekstase, agar latihan selanjutnya, yaitu memaksimalkan unsur ruh dalam diri kita dapat terlaksana dengan mudah.

Latihan II : memaksimalkan unsur Ruh dalam diri.
Mulai “merasakan” unsur ruh.

Latihan berikut dilakukan segera setelah metode I tadi selesai kita laksanakan.

1.Atur pernafasan agar kembali normal, dan tubuh kembali rileks.
2.Atur tangan kita ditengadahkan keatas seperti hendak berdoa dalam cara Is lam.
3.Tutup mata, sambil merasakan getaran yang sangat halus pada ujungujung jari tangan kita, dimana semakin dirasakan, getaran-getaran tersebut makin menguat seperti aliran setrum yang sangat kecil tetapi dapat kita rasakan. Getaran ini seperti denyut-denyut halus pada pembuluh darah ujung jari kita.
4.Mulailah menarik getaran tersebut kepangkal lengan, pundak, leher, kepala, kemudian jalarkan keseluruh tubuh.
5.Gejala awal yang umumnya terjadi adalah tubuh terasa kebas, baal, atau yang sejenisnya, dimana menandakan sifat raga yang materialistik tersebut mulai tergantikan.
6.Yakinkan dengan mencubit atau menusukkan dengan jarum, atau bahkan melakukan irisan dengan silet pada tubuh kita dimulai dari rambut dan kebagian tubuh lainnya. Bila kita masih merasakan sakit, atau terjadi perlukaan yang mengakibatkan terjadi pendarahan, maka latihan kita belum sempurna, maka ulangilah dari latihan I diatas.
7.Proses diatas bisa saja dihilangkan, bila keyakinan kita dengan menjalarkan getaran tersebut keseluruh tubuh kita anggap telah cukup.

Penjelasan:
Pada latihan ini, sesungguhnya kita sedang mengerjakan proses pemaksimalan unsur ruh yang ada dalam diri manusia. Getaran yang kita rasakan tersebut adalah gejala dimana unsur-unsur materialistik sedang berangsur berkurang, sehingga pada akhirnya unsur ruh menguasai seluruh diri kita.

Tujuan:
Tujuan latihan ini adalah membangkitkan unsur dominan ruh pada diri manusia sehingga tercapai kondisi nonmaterialistik, dimana sifat-sifat raga pada diri mulai tergantikan oleh nilai-nilai ruh. Dengan dapat merasakan unsur ruh, maka kepekaan kita akan meningkat pada titik maksimal, yang nantinya
akan kita pergunakan untuk latihan disesi berikutnya.

Konsep mengenai Aura

Banyak pemahaman mengenai aura ini, tetapi mari kita sederhanakan saja agar sesuai dengan maksud pelatihan kita. Aura bisa diartikan sebagai perbawa, yaitu sifat-sifat manusia yang memang merupakan bawaan sejak kita dilahirkan. Aura seseorang bisa saja dirasakan oleh orang lain tanpa disadari oleh orang tersebut. Sebagai contoh, orang yang sedang marah, maka hawa amarahnya dapat dirasakan oleh orang lain, walaupun orang yang sedang marah tersebut tidak menampakkan ekspresi marah, tetapi hawanya telah membuat orang disekitarnya merasa takut atau enggan. Begitupun orang yang memiliki aura menyejukkan, maka orang-orang yang ada disekitar orang yang
memiliki karakter aura tersebut akan merasa sejuk dan tenang, walaupun orang tersebut tidak berkata-kata atau mengeluarkan senyum sekalipun.

Aura pada kondisi normal, dimana orang tersebut sedang rileks dan tidak dalam suatu kondisi apapun akan dapat menampilkan sifat asli dari orang tersebut, yang memang sesungguhnya bawaan dari sejak lahir. Dengan kombinasi pemaksimalan ruh yang baik, maka kondisi bawaan aura
seseorang dapat dirubah sedemikian rupa hingga memancarkan sifat-sifatAl lah yang baik-baik, yang dapat dirasakan oleh orang lain disekitarnya.

Aura, tidak hanya dimiliki oleh manusia, tetapi semua ciptaan Allah memiliki aura. Entah itu benda mati, binatang atau apapun memiliki aura yang berbeda dan bersifat unik satu dengan yang lainnya. Karena keunikannya itulah kita dapat “menggambar” getaran aura yang dimiliki oleh manusia, benda atau makhluk lain bahkan suatu kejadian disuatu lokasi, dengan latihan yang benar tentunya.

Metode I, “merasakan” Aura.
Latihan I : Membaca aura orang lain.
Membaca aura orang lain dapat kita lakukan bilamana kita telah menguasai latihan pada sesi I secara sempurna. Konsepnya adalah dengan dapat merasakan diri sendiri, tentunya merasakan sesuatu diluar diri sendiri menjadi mudah. Merasakan getaran aura orang lain misalnya, dapat saja kita laksanakan bilamana pengaruh kepekaan diri kita telah berhasil kita tingkatkan. Sehingga sekecil apapun getaran yang terasa diluar diri kita dapat terdeteksi secara mudah.

Latihan berikut ini dapat kita pakai untuk dapat membaca sifat-sifat dominan dari orang lain yang memang merupakan sifat bawaan. Untuk memudahkan latihan kita, maka kita dapat menyamakan konsep kita mengenai sifat-sifat yang umumnya dimiliki oleh orang lain, yaitu :

1.Bijaksana - Mutmainah, kita lambangkan dengan warna Kuning, posisinya ada di Jari Jempol tangan dan daerah sekitar Paru-paru. Posisi ini maksudnya adalah ketika kita merasakan aura seseorang, maka getaran aura yang terbesar adalah dari daerah tersebut.
2.Pintar - Mulhimah - Hijau - Jantung atau diatas Perut.
3.Kaya - Aluamah - Hitam - Perut atau Jari Telunjuk Tangan.
4.Berkedudukan - Sufi yah - Putih - Ginjal atau Jari Manis Tangan.
5.Semangat/Ambisius - Amarah - Merah - Hati, telinga atau Jari Kelingking tangan.

Maksud dari menyamakan konsep kita mengenai warna dan aura ini sematamata agar terjadi persamaan pandangan mengenai arti masing-masing warna pada arti aura yang akan menjadi latihan kita nantinya, juga konsep warna itu kita pakai untuk latihan kita pada sesi-sesi selanjutnya.

Cara berlatih :

1.Kerjakan latihan pada Sesi I secara keseluruhan.
2.Kalau tadinya unsur ruh dominan pada seluruh tubuh, kali ini pusatkan getaran ruh kita tersebut hanya pada telapak tangan bagian dalam saja. Ciricirinya adalah telapak tangan kita terasa kebas, baal dsb. yang menandakan konsentrasi ruh kita terpusat pada telapak tangan tersebut, dan juga berarti menunjukkan lokasi kepekaan kita yang paling tinggi.
3.Arahkan telapak tangan kita keseluruh tubuh orang yang akan kita deteksi. Rasakan perbedaan rasa yang ada ditelapak tangan tersebut pada lokasilokasi yang disebutkan diatas.

Tujuan :
Dengan mengkonsentrasikan titik kepekaan ketempat yang terbatas, maka pusat kepekaan dapat kita tingkatkan untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal.

Latihan 2 : Merasakan aura makhluk gaib yang
ada dipusaka.
Pancaran aura makhluk gaib berbeda dengan aura yang ada dialam kita. Makhluk gaib hampir tidak dapat dirasakan dengan menggunakan kepekaan biasa, tetapi kita mulai mengerahkan seluruh kemampuan indera kita untuk dapat menangkap getaran makhluk gaib tersebut. Yang umumnya terjadi dan dapat kita lakukan untuk latihan kita adalah merasakan debaran jantung yang mengiringi rasa yang diterima oleh sensor kita, seperti telapak tangan contohnya. Debaran ini bahkan biasanya diikuti dengan terbangunnya bulu-bulu disekitar daerah sensor kita. Umpama bila kita menggunakan telapak tangan untuk mendeteksi keberadaannya, maka bulu-bulu disekitar tangan akan bangun/merinding, diikuti dengan debaran jantung yang meningkat secara tiba-tiba.

Cara latihan :

1.Lakukan latihan seperti pada sesi I & II.
2.Arahkan sensor kita, dalam hal ini telapak tangan, pada pusaka yang hendak kita deteksi.
3.Tutup mata, untuk meningkatkan kepekaan rasa kita, dan rasakan bagaimana getaran dan detak jantung yang tiba-tiba meningkat diikuti merinding/ bangunnya bulu-bulu disekitar tangan kita.
4.Bila kita merasakan sensasi atau fenomena tertentu segera buka mata kita.Untuk muslim segera membaca Istighfar, untuk non muslim bisa segera menahan nafas untuk beberapa saat.

Tujuan :
Pada latihan ini, kita belajar mendeteksi aura dari makhluk gaib dimana manfaat pusaka tersebut dapat kita ketahui berdasar arti/warna yang terdeteksi.

Meningkatkan kualitas kepekaan dengan dzikir atau cara lain.

Kualitas kepekaan dapat terus kita tingkatkan dengan berlatih secara rutin dan terus menerus, maupun dengan menggunakan cara-cara khusus. Cara-cara khusus yang dimaksud adalah suatu metode untuk meningkatkan kualitas kepekaan maupun kadar kemampuan bathin dalam mengolah getaran yang diterima.

Meningkatkan kualitas kepekaan, berarti akan memudahkan kita untuk mengikuti kelas pelatihan berikutnya, sehingga sesi ini dianggap penting untuk dapat dilaksanakan oleh seluruh peserta pelatihan.


Metode I : Meningkatkan kepekaan dengan
berdzikir.
Dzikir dipercaya dapat meningkatkan kualitas keimanan kita, orang yang suka berdzikir secara istiqomah, terus menerus dan rutin dikerjakan, dipercaya akan memperoleh hikmah dari Tuhan Yang Maha Esa berupa pengetahuan yang tersembunyi. Berdzikir tentunya harus dimulai dengan niat. Niat disini menentukan hikmah yang ingin kita dapatkan. Dzikir yang biasanya dibaca untuk meningkatkan kepekaan adalah membaca dzikir Hawqollah yaitu: La Hawla Walaa Quwwaata Illa Billaahil Aliyyul
Adzhiim.

Mengenai jumlahnya tidak ditentukan, selama mengikuti pelatihan ini, sekiranya dapat, maka bacalah dzikir ini diwaktu senggang, setelah sholat, atau memang meluangkan waktu khusus untuk membacanya, seperti setelah selesai sholat tengah malam, misalnya. Bacalah sebanyak yang kita mampu, jangan meneruskan bacaan bilamana hati kita sudah mulai berkurang keikhlasannya, dan selalu memulai dzikiran ini dengan niat. Niat yang dibaca disarankan sebagai berikut :

Ya Allah, dzikirku ini untuk meningkatkan iman dan taqwaku kepada Mu,
juga berikanlah aku hikmah berupa pengetahuan yang gaib.

Metode II : Mengerjakan latihan ditempat
terbuka.
Bagi yang biasa mengerjakan latihan-latihan pada sesi sebelumnya, tentunya kita mengerjakan ditempat tertutup atau dalam bangunan. Entah itu dikamar kita, dimasjid atau musholla, atau tempat lain yang memang tertutup, maka membiasakan mengerjakan latihan ditempat terbuka seperti dihalaman rumah, pegunungan, pantai, ditengah lautan atau tempat-tempat lain yang intinya ditempat atau alam terbuka. Kegiatan tirakatan yang biasa dikerjakan ditempat kami merupakan cara yang efektif untuk melatih peningkatan kualitas kepekaan kita. Karena kegiatan tirakatan tersebut biasanya diadakan ditempat/alam terbuka, dan dalam kondisi yang cukup ekstreem seperti dingin yang sangat atau panas yang cukup.

Tujuan :
Kegiatan latihan yang kita kerjakan diluar ruangan, khususnya di alam terbuka akan merangsang radar kepekaan kita ketingkat yang lebih tinggi. Alam terbuka mengandung jutaan getaran yang berbeda, dimana bathin kita secara otomatis akan terlatih untuk memisahkan getaran-getaran yang kita tangkap tersebut kebentuk pengetahuan yang berguna untuk kita.

Penutup
Melatih kepekaan rasa, merupakan dasar untuk meningkat ke pelatihanpelatihan kita selanjutnya. Dengan kepekaan rasa yang cukup, kita dapat mengetahui, menganalisa, dan memanfaatkan informasi yang kita dapat dari penginderaan/pendeteksian berdasar kepada kepekaan bathin yang kita miliki. Setelah pelatihan ini, para peserta pelatihan diharapkan dapat melakukan pendeteksian atas keberadaan benda-benda, keberadaan makhluk gaib, aura/ perbawa yang dominan pada seseorang, maupun mengetahui manfaat pusaka. Bahkan hal-hal lain yang tanpa kita sadari telah kita peroleh, yang semata-mata karena rahmat yang kita terima dari Tuhan Yang Maha Esa. Tetapi perlu disadari, bahwa kemampuan yang kita miliki ini haruslah kita pergunakan untuk hal-hal yang baik, serta tidak bertentangan dengan kaidah agama, serta harus jauh dari kemungkinan untuk bersifat fi tnah, syirik apalagi murtad kepada agama yang kita anut. Semua ini harus disadari sebagai upaya kita untuk meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pelatihan kepekaan rasa ini masih jauh dari selesai. Karena setelah rasa maka kita dapat meningkat kepelatihan kepekaan gerak, asa/hati, menyalurkan kehendak dst. sehingga apa yang kita harapkan dari pelatihan kepekaan ini
dapat kita peroleh secara maksimal.

Sering-seringlah berdiskusi dengan pelatih, untuk mendapatkan hasil yang sempurna. Juga, banyaklah berlatih secara konsisten dan terus menerus. Memperbanyak dzikir, secara signifi kan akan memberikan dampak yang luar biasa kepada kepekaan kita, disamping tentunya meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Rabu, 14 Juli 2010

misteri tentang NABI KHIDDIR AS

Misteri Nabi Khidhir AS
Mungkin kita semua pernah mendengar nama Nabi Khidhir atau Nabi Khadhir,karena beliau adalah sosok yang sangat terkenal.Tetapi karena terbatasnya berita-berita yang ada,masih banyak misteri yang berkaitan dengan tokoh ini.Keterangan-keterangan tentang beliau,sebagian ada yang dapat dipastikan kebenarannya karena sumbernya jelas.Namun sebagian lagi masih membutuhkan kajian lebih lanjut,karena sumber yang ada menyebutkan keterangan yang berbeda.
Diantara keterangan tentang Nabi Khidhir yang pasti benar adalah kisahnya bersama Nabi Musa AS sebagaimana tercantum dalam Surah Al-Kahfi ayat 65 sampai 82.
Didalam surah tersebut memang tidak disebutkan secara jelas namanya,hanya disebutkan “hamba Kami (hamba Allah)” dalam ayat 65.
“Lalu mereka (Nabi Musa dan muridnya) bertemu dengan seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya Rahmat dari sisi Kami dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami”.Tetapi hadits-hadits yang shahih menjelaskan bahwa yang dimaksud adalah Nabi Khidhir.
Adapun diantara hal-hal yang masih diperselisihkan tentang beliau adalah nama aslinya,nama ayahnya,dan asal-usul keturunannya.Tetapi perdebatan yang paling terkenal tentang beliau adalah “Apakah beliau sudah wafat,atau masih hidup hingga sekarang?”.
Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani telah mengarang kitab khusus tentang ini yg berjudul Az-Zahr An-Nadhr fi Naba’ Al-Khadr.Dalam kitab ini beliau sampai pada kesimpulan bahwa Nabi Khidhir telah wafat.
Tetapi para ulama yg meyakini Nabi Khidhir masih hidup hingga kini juga banyak jumlahnya.Salah satu yg menjadi dasarnya adalah sangat banyak ulama dari zaman ke zaman yg mengisahkan bahwa mereka berjumpa dengan Nabi Khidhir.
Terlepas dari masih adanya ketidak jelasan atau perbedaan ini,yg jelas beliau adalah seorang Waliyullah.Lebih dari itu,karena dikarunai ilmu yg khusus oleh Allah,beliau memiliki kelebihan tersendiri.Wajar apabila kemudian Nabi Musa pun belajar padanya.
Nama dan Nasab Nabi Khidhir
Ada banyak pendapat yg menjelaskan tentang nama dan asal usul nasab Nabi Khidhir.
1. Nabi Khidhir adalah anak Nabi Adam AS.Pendapat ini diriwayatkan oleh Ad-Daraquthni didalam kitab Al-Afrad melalui Rawwad bin Jarrah dari Muqatil bin Sulaiman dari Adh-Dhahhak dari bin Abbas RA.Rawwad adalah perawi yg dhaif,sedangkan Adh-Dhahhak tidak pernah mendengar langsung dari Ibn Abbas.
2. Nabi Khidhir adalah putra Qabil bin Adam.Ini disebutkan oleh Abu Hatim As-Sijistani didalam kitab Al-Mu’ammarin.Ia mengatakan,”Guru-guru kami,diantaranya Abu Ubaidah,menyampaikan hadits ini.”Hatim As-Sijistani menghikayatkan bahwa nama Nabi Khidhir adalah Khadirun.
3. Nabi Khidhir adalah Balya bin Malkan bin Qali’ bin Syalikh bin Abir bin Arfakh-syadz bin Sam bin Nuh.Pendapat ini diriwayatkan oleh Wahb bin Munabbih dan Ibnu Qutaibah.Bahkan Al-Imam An-Nawawi menambahkan bahwa namanya Balya bin Kulman,bukan Balya bin Malkan.
4. Nabi Khidhir adalah Mu’ammar bin Malik bin Abdullah bin Nadhir bin Al-Azid.Pendapat ini diriwayatkan oleh Ismail bin Abi Uwais,sedang Abu Al-Khaththab bin Dahyah menghikayatkan suatu keterangan dari Ibnu Habib Al Baghdadi bahwa ia bernama Amir.
5. Ibn Qutaibah menghikayatkan bahwa Nabi Khidhir adalah Ibn Amanil bin An-Nur bin Al-Aish bin Ishaq.Sedangkan Muqatil menyebutkan nama ayahnya adalah Amil.
6. Diriwayatkan oleh Al-Kalbi dari Abu Shahih dari Ibn Abbas RA,bahwa ia adalah cucu Nabi Harun,saudara Nabi Musa.Namun Abu Ja’Far bin Jarir membantah pendapat ini.
7. Muhammad bin Ayub menghikayatkan dari Ibn Lahi’ah bahwa ia adalah cucu Fir’aun (putra anak perempuannya).Bahkan ada pendapat dari An-Naqqasy bahwa ia adalah putra Fir’aun.
8. Dihikayatkan dari Muqatil bahwa ia adalah Ilyasa.
9. Berasal dari riwayat Ibn Syaudzab yg dikeluarkan oleh Ath-Thabari dari riwayat Dhamrah bin Rabi’ah dari Ibn Syaudzab bahwa ia adalah anak Fariz.
Dari berbagai pendapat tersebut,pendapat ketiga adalah yg paling kuat dan paling banyak disebutkan dalam berbagai sumber.
SEBAB DINAMAKAN KHIDHIR
Dalam Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim disebutkan hadits yg menerangkan bahwa sebab dinamakan “Khidhir” (dalam bahasa arab berarti yang hijau) adalah karena ia pernah duduk diatas tanah kering lalu tiba-tiba saja tanaman tumbuh dari bawah tempat duduknya.Demikian pula riwayat Imam Ahmad,ia mengatakan “Telah memberitahukan dari Ma’mar dari Hammam dari Abu Hurairah bahwasanya ia dinamakan Khidhir karena pernah duduk diatas rumput yang putih lalu tumbuh tanam-tanaman dibawahnya.”
KETERANGAN TENTANG KENABIANNYA
Tertulis dalam Surah Al-Kahfi : 82,
“Dan bukanlah aku (nabi Khidhir) melakukan itu menurut kemauanku sendiri”.
Jelaslah ia berbuat dengan perintah Allah,yg pada dasarnya tidak ada perantara.Dan tidak ada satu pun jalan yg membenarkan pendapat bahwa hal tersebut adalah sebuah ilham dikarenakan hal itu tidak dapat menjadi wahyu dari seorang yang bukan Nabi sampai ia melaksanakan isi wahyu tersebut.
Maka jika kita katakan bahwa ia seorang Nabi,tidaklah ada yg mengingkari hal tersebut. Bagaimana mungkin seorang yg bukan Nabi (jika ia dikatakan bukan nabi ) lebih pintar daripada seorang Nabi (yakni Nabi Musa).
Khidir adalah bukan nama sebenarnya, nama sebenarnya yg diberikan oleh Allah Maha Kuasa adalah INNALLAHA MA'ASSABIRIN. hanya manusia yg menjulukinya Khidir. Beliau belum wafat, Beliau ada dimana-mana. Barang siapa yang pernah didatangi sosok orang tua yang kedatangannya tak diduga-duga dan berpakaian sangat tak layak, Dia meminta air, maka bisa jadi Dia adalah Beliau. Beliau kadang menyerupai anak-anak. Begitulah cara Beliau menguji hamba Allah.
Dari kisah Khidir ini kita dapat mengambil pelajaran penting. Diantaranya adalah Ilmu merupakan karunia Allah SWT, tidak ada seorang manusia pun yang boleh mengklaim bahwa dirinya lebih berilmu dibanding yang lainnya. Hal ini dikarenakan ada ilmu yang merupakan anugrah dari Allah SWT yang diberikan kepada seseorang tanpa harus mempelajarinya (Ilmu Ladunni, yaitu ilmu yang dikhususkan bagi hamba-hamba Allah yang shalih dan terpilih)
Hikmah yang kedua adalah kita perlu bersabar dan tidak terburu-buru untuk mendapatkan kebijaksanaan dari setiap peristiwa yang dialami. Hikmah ketiga adalah setiap murid harus memelihara adab dengan gurunya. Setiap murid harus bersedia mendengar penjelasan seorang guru dari awal hingga akhir sebelum nantinya dapat bertindak diluar perintah dari guru. Kisah Nabi Khidir ini juga menunjukan bahwa Islam memberikan kedudukan yang sangat istimewa kepada guru.

detik'' terakhir semelum rasulullah SAW wafat

Tahun 11 Hijrah

Rasulullah pulang ke Madinah dari menunaikan haji. Beliau memerintahkan USAMAH BIN ZAID (20 tahun) mengetuai tentera Islam ke Balqa’(Palestin) untuk membebaskan ROME.

Kemudian, beliau menziarahi perkuburan BAQI’ di Madinah, tempat ramai sahabat dan orang beriman disemadikan.

Di BAQI’ beliau mendoakan kepada arwah umat Islam di situ. Kemudian beliau bertanya kepada MUWAIHIBAH(bekas hamba yang telah bebas)

“Wahai Abu Muwaihibah, fitnah sudah mula dating”

Kemudian Rasulullah bercakap kepada ahli kubur “Bergembiralah dengan keadaan kamu sekarang, bergembiralah dengan keadaan kamu sekarang. Fitnah sudah mula berdatangan, fitnah demi fitnah”

Kemudian Rasulullah berkata “Wahai Abu Muwaihibah, aku diberi pilihan antara diserahkan kepada aku segala kekayaan dunia semuanya dan aku kekal di dunia kemudian aku masuk syurga ataupun aku bertemu dengan Tuhanku dan kemudian aku masuk syurga”

Abu Muwaihibah berkata “Wahai Muhammad, pilihlah kami”

Rasulullah berkata “ Tidak, wahai Abu Muwaihibah. Aku pilih bertemu dengan Tuhanku dan syurga”.

Dengan itu, bermulalah sakit beliau sejurus balik dari perkuburan BAQI’.

Sakit pertama ialah sakit kepala yang teramat sangat. Siti Aisyah bertanya “Wahai pesuruh Allah, adakah kamu sakit seperti kami sakit?”

Rasulullah menjawab “Kami para nabi. Kami sakit seperti kesakitan dua orang biasa”

Nabi menziarahi semua isterinya, rumah ke rumah. Tiba di rumah Maimunah, beliau tidak mampu lagi kerana sakit terlalu kuat. Beliau memanggil semua isterinya, dan meminta izin untuk di rawat di rumah Siti Aisyah. Rasulullah dipapah oleh Ali dan Fadl bin Abbas ke rumah Siti Aisyah.

Rasulullah kemudian demam panas yang sangat kuat. Menurut abu Said Al-Khudri “Aku tidak tahan meletakkan tanganku di atas dahi Muhammad kerana terlalu panas. Belum pernah aku melihat orang demam panas sampai begitu”

Muhammad pengsan kerana terlalu kuat demamnya. Apabila sedar, Rasulullah meminta dimandikan dengan tujuh bekas air dari perigi-perigi di Madinah. Dengan ikhtiar itu, demamnya semakin kurang.

Walaupun sakit kuat, beliau masih mengimami solat. Pada 9 Rabiul-Awal Tahun 11 HIJRAH, selepas solat Asar, beliau berucap dalam keadaan duduk.

Muhammad menyatakan “Sesungguhnya sudah dekat pemergianku daripada kamu semua. Barangsiapa yang pernahku rotan belakangnya, ini belakangku. Sila balas kepadaku. Barangsiapa yang pernah aku hina, ini diriku. Silalah dia membalasnya. Barangsiapa yang pernah aku ambil hartanya, ini hartaku. Silalah dia ambil kembali dan janganlah dia takut kemarahan dariku kerana itu bukan akhlakku. Sesungguhnya orang yang paling aku sukai di kalangan kamu ialah orang yang mengambil haknya daripada aku sekiranya dia mempunyai hak itu”

Kemudian, Rasulullah berkata lagi “Sesungguhnya seorang hamba di beri pilihan antara di serahkan kepadanya segala kekayaan dunia dan kekal di dunia kemudian dia masuk syurga ataupun dia bertemu dengan Tuhannya dan kemudian dia masuk syurga. Dia memilih untuk bertemu Tuhannya dan masuk syurga”

Abu Bakar menangis teresak-esak mendengar ucapan itu. Abu Bakar berkata “Bahkan kamilah yang menebus kamu dengan diri kami dan anak-anak kami, Wahai Muhammad”

Rasulullah meminta Abu Bakar menutup pintu-pintu rumah yang mengadap Masjid Nabawi, kecuali rumah Abu Bakar.

Rasulullah berkata “Sesungguhnya aku tidak mengetahui ada orang yang lebih baik persahabatannya denganku daripada Abu Bakar. Kalau aku boleh mengambil seorang kekasih, nescaya aku ambil Abu Bakar sebagai kekasih, tetapi aku adalah kekasih Allah. Hatiku penuh dengan cinta Allah”

Rasulullah berkata “Berbuat baiklah kepada Ansar kerana semua orang sedah bertambah harta mereka, tetapi harta Ansar tidak bertambah”

Semua orang bersiap untuk keluar dengan pasukan Usamah yang berkhemah di luar Madinah, tetapi menunggu kerana perkembangan kesihatan Rasulullah. Sakit Rasulullah semakin kuat apabila pulang daripada khutbah tadi. Beliau pengsan lagi.

Rasulullah berkeadaan begitu sehingga tiga hari, tidak mampu keluar dari rumah.
Rasulullah menyuruh Abu Bakar dipanggil untuk mengimami solat. Siti Aisyah risau kerana belum pernah orang lain mengimami solat kecuali Rasulullah.

Siti Aisyah berkata “Wahai pesuruh Allah, Abu Bakar ini orangnya lembut, suaranya perlahan. Setiap kali dia membaca Al-Quran dia menangis, kerana tangisannya itu bacaannya tidak dapat didengari. Mintalah orang lain menggantikannya menjadi imam”

Rasulullah tetap mengulangi arahannya berkali-kali walaupun Siti Aisyah memberi alasan yang sama berulang-ulang.

Siti Aisyah meminta Abdullah bin Zum’ah arahan Rasulullah itu tetapi Abdullah tidak berjumpa Abu Bakar kerana berada di hujung Madinah, di kampong isterinya Asma’ binti Umair.

Abdullah melihat Umar yang ada, dan memberitahu Umar supaya menjadi imam. Oleh kerana suara Umar kuat semasa mengimami solat, suaranya dapat didengari oleh Rasulullah.

Rasulullah bertanya “Dimana Abu Bakar? Dimana Abu Bakar? Allah dan rasulnya dan orang-orang Mukmin menolak hal ini. Allah dan rasulnya dan orang-orang Mukmin menolak hal ini.”

Selepas itu Abu Bakar mengimami solat selama 3 hari (Jumaat, Sabtu & Ahad). Rasulullah sakit teruk dan kadang-kadang pengsan.

12 Rabiul-Awal, subuh, Rasulullah merasakan sakitnya bertambah kuat. Dia menggagahkan diri keluar dari rumah (bersambung dengan Masjid). Rasulullah tersenyum melihat Abu Bakar mengimami solat subuh itu.

Sahabat terlalu gembira melihat Rasulullah dan hamper memberhentikan solat. Muhammad solat duduk di sebelah kiri Abu Bakar. Abu Bakar bergerak ke belakang menjadi makmum. Itulah suasana pada Subuh 12 Rabiuawal, tahun 11 Hijrah.

Selepas solat, Rasulullah merasakan sakitnya bertambah kuat, maka beliau naik ke mimbar untuk menyampaikan khutbah terakhir dalam keadaan duduk.

Kemudian Rasulullah turun dari mimbar dan pulang ke rumahnya. Kemudian, Abu Bakar ziarah Rasulullah dan menyatakan tahniah (sahabat melihat seperti Rasulullah sudah semacam sembuh), diikuti dengan Ali.

Selepas Ali keluar, semua orang berkerumum dan mahu tahu kesihatan Rasulullah, dan Ali berkata “ Aku lihat Muhammad sudah sihat”. Umat Islam di Madinah merasa gembira dengan khabar ini.

tiga watak di akhir zaman

| Kedatangan Imam Mahadi | Kedatangan Dajjal |
| Khutbah Rasulullah SAW Tentang Dajjal | Kedatangan Nabi Isa a.s. |
Kedatangan Imam Mahdi

..da disebutkan dalam Atsar, kata-kata sahabat yang menerangkan tanda-tanda sudah dekatnya kemunculan Imam Mahdi. Menurut riwayat apabila sudah dekat kedatangan Imam Mahdi akan banyak terjadi peperangan, banyak bencana dan banyak bala.

Pada masa itu nanti semakin banyak terjadi pembunuhan dan peperangan. Orang mahu berbunuh-bunuhan kerana masalah remeh-temeh. Antara satu kumpulan de-ngan kumpulan lain, begitu juga antara satu negara dengan negara lain berperang kerana masalah kecil. Bencana semakin banyak berlaku, seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, angin puting beliung, banjir dan sebagainya. Begitu juga penyakit, semakin banyak jenis penyakit dan semakin ramai manusia yang berpenyakit.

Menjelang datangnya Imam Mahdi nanti akan muncul api yang besar dari arah Masyriq (tempat terbitnya matahari) dan menerangi seluruh ufuk selama tiga malam. Pada masa itu juga nanti lengkaplah jumlah orang-orang yang mengaku dirinya sebagai nabi berjumlah enam puluh orang. Masa itu akan tenggelam kampung-kampung di negeri Syam. Akan datang angin yang hitam yang me-nyebabkan manusia ramai yang mati. Sungai Furat di Iraq akan melimpah (banjir) yang menyebabkan kota Kufah tenggelam. Akan terdengar suara seruan dari langit. Suara itu dapat didengar oleh semua manusia yang ada di dunia. Dan yang paling menghairankan lagi, suara itu dapat difahami oleh semua orang.

Orang yang hanya tahu atau faham bahasa Inggeris faham mendengar seruan dari langit itu, begitu juga pengguna bahasa Cina, bahasa India, bahasa Melayu, bahasa Arab dan sebagainya. Mungkin juga panggilan itu dalam bahasa Arab tetapi semua orang mendengar dalam bahasanya sendiri.

Terdengar suara pada tengah malam bulan Ramadan yang menyebabkan semua orang yang tidur terbangun atau terperanjat. Banyak pembunuhan dan banyak peperangan berlaku sehingga darah mengalir di jalan-jalan raya. Orang semkain berani berbuat jahat tidak kira tempat dan waktu.

Pada masa itu nanti yang diangkat menjadi pemimpin pun terdiri dari orang-orang jahat. Pemimpinnya jahat dan orang yang dipimpin pun sama-sama jahat. Dalam hadis dikatakan ramai manusia pada masa itu nanti yang beriman pada waktu petang tetapi esok paginya sudah menjadi kafir. Namun demikian ramai ulama yang mengertikan hadis itu dengan kafir nikmat.

Bukan bererti petang dia masih Islam esok harinya sudah Nasrani atau Yahudi misalnya. Maksud hadis itu menurut ulama menunjukkan banyaknya orang yang kafir nikmat. Apa-apa nikmat dan pemberian Allah tidak disyukuri dan tidak digunakan kepada yang diredai Allah SWT.

Menjelang turunnya Imam Mahdi dikatakan pasukan tentera dari Turki akan datang ke jazirah Arab. Mereka datang untuk menakluki tanah-tanah jazirah Arab. Mereka bunuh pemimpin-pemimpinnya dan mereka kuasai daerahnya.
Dalam keadaan dunia yang buruk dan kacau itu tiba-tiba muncullah Imam Mahdi. Beliau datang untuk meneruskan atau menyambung perjuangan datuknya (Muhammad s.a.w) untuk mengatasi kekalutan dan kekacauan yang dihadapi umat. Semua makhluk yang ada di langit dan yang ada di bumi merasa gembira dengan kedatangan Imam Mahdi itu. Bukan hanya manusia yang gembira, tetapi juga binatang buas, burung-burung dan makhluk lainnya.

Imam Mahdi itu adalah seorang lelaki yang soleh dari keluarga Rasulullah s.a.w yang ada ketika itu (pada masa munculnya) nanti. Dia diangkat orang menjadi pemimpin ketika manusia di seluruh dunia nanti sudah begitu buruk keadaannya.

Mereka mengangkat Imam Mahdi menjadi pemimpin ketika itu nanti setelah melihatnya berilmu, berakhlak dan mempunyai banyak kelebihan. Manusia yang ada pada zaman itu nanti mengharap semoga dia dapat mengembalikan dunia kepada kebaikan. Dengan perasaan yang cukup berat, dia (Imam Mahdi) menerimanya. Dia sendiri tidak tahu yang dirinyalah Imam Mahdi yang ditakdirkan Allah SWT untuk diutus ke dunia. Begitu juga manusia sedunia yang telah mengangkatnya menjadi pemimpin dunia, tidak tahu bahawa orang yang mereka angkat itu adalah Imam Mahdi.

Kerana tidak tahu yang dirinya Imam Mahdi dan tidak berapa suka menjadi pemimpin, sudah tentu dia pun tidak ada berkempen mengajak orang untuk mengangkatnya. Setelah dia memimpin dunia dengan baik barulah orang tahu bahawa itu adalah Imam Mahdi. Dia tunjukkan perilaku yang baik, dia ajak manusia mengerjakan yang makruf dan meninggalkan yang mungkar, kemudian orang pun mengikuti arahannya.

Mengapa manusia yang sudah begitu lama bergelimang dengan dosa mahu diajak kepada kebaikan? Ini tentunya samalah dengan zaman jahiliah dahulu, yang mana keadaan masyarakat sudah begitu buruk, tiba-tiba datang seorang utusan Allah untuk membaiki keadaan dunia, orang pun terus mengikutnya.

Manusia mahu diajak kepada kebaikan tentunya setelah melihat orang yang mengajak itu mempunyai banyak kelebihan, dan yang paling penting orang yang mengajak itu berjuang dengan ikhlas dan sesuai kata-kata dengan perbuatannya. Jadi nanti manusia seluruh dunia mengikut ajarannya kemudian dia pun mengatur dunia dengan baik.

Keadilan dapat ditegakkan seperti zaman Rasulullah s.a.w. dahulu. Kerana keadaan masyarakat sudah baik dan sudah beriman, malapetaka dan musibah berkurangan. Bahkan rahmat Allah pula yang datang dan rezeki melimpah ruah. Setelah dunia aman dan makmur serta melihat pemimpinnya tidak terpedaya oleh kesenangan dunia, tahulah mereka bahawa yang memimpin mereka itu adalah Imam Mahdi.

^ Kembali ke atas ^

Kedatangan Dajjal

Ada riwayat Muslim yang diterima dari Fatimah binti Qais mengatakan: “Saya telah mendengar muazzin Rasulullah s.a.w memanggil untuk solat. Saya pun pergi ke masjid dan solat bersama Rasulullah s.a.w. Selesai solat, Rasulullah s.a.w naik ke atas mimbar. Nampak semacam bergurau Baginda tertawa dan berkata: “Jangan ada yang bergerak. Hendaklah semua duduk di atas sajadahnya.” Kemudian berkata: “Tahukah kamu mengapa aku memerintahkan kamu jangan ada yang pulang?” Kami menjawab: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.”

Rasulullah s.a.w berkata lagi: “Demi Allah aku me-nyuruh kamu berkumpul di sini bukan ingin menakut-nakuti dan bukan memberi khabar gembira. Aku ingin menceritakan kepada kamu bahawa Tamim Al-Dariy adalah seorang Nasrani, kemudian dia datang menjumpai aku dan masuk Islam. Dia ada bercerita kepadaku tentang satu kisah tentang Dajjal. Kisah yang dia ceritakan itu sesuai dengan apa yang telah aku ceritakan kepada kamu sebelumnya.

Katanya dia bersama 30 orang kawannya pergi ke laut dengan menaiki kapal. Angin kencang datang bertiup dan ombak besar membawa mereka ke tengah-tengah samudera yang luas. Mereka tidak dapat menghalakan kapalnya ke pantai sehingga terpaksa berada di atas laut selama satu bulan. Akhirnya mereka terdampar di sebuah pulau menjelang terbenamnya matahari. Di pulau yang tidak ditempati orang itu mereka berjumpa dengan binatang yang sangat tebal bulunya sehingga tidak nampak mana jantina dan duburnya.

Mereka bertanya kepada binatang itu: “Makhluk apa engkau ini?” Binatang itu menjawab: “Saya adalah Al-Jassasah.” Mereka tanya: “Apa itu Al-Jassasah?” Binatang itu hanya menjawab: “Wahai kumpulan lelaki, pergilah kamu ke tempat ini untuk menjumpai lelaki macam ini, sesungguhnya dia pun ingin berjumpa dengan kamu. Mereka pun pergi ke tempat yang ditunjukkan oleh binatang itu.

Di sana mereka menjumpai seorang lelaki yang sangat besar dan tegap. Ertinya mereka tidak pernah melihat orang sebesar itu. Dari tangannya sampai ke tengkuknya dikuatkan dengan besi, begitu juga dari lututnya sampai ke telapak kakinya. Mereka bertanya: “Siapakah anda?” Orang seperti raksaksa itu menjawab: “Kamu telah mendengar cerita tentang aku. Sekarang aku pula ingin bertanya: “Siapa kamu ini?”

Mereka menjawab: “Kami adalah manusia berbangsa Arab. Kami pergi ke laut menaiki kapal, tiba-tiba datang ombak besar membawa kami ke tengah-tengah samudera luas dan kami berada di lautan selama satu bulan. Akhirnya kami terdampar di pulau yang tuan tempati ini.

“Pada mulanya kami berjumpa dengan binatang yang sangat tebal bulunya sehingga kami tidak dapat mengenali jantinanya. Kami tanya siapa dia katanya Al-Jassasah. Kami tanya apa maksudnya dia hanya menjawab: “Wahai kumpulan lelaki, pergilah kamu ke tempat ini untuk menjumpai lelaki macam ini, sesungguhnya dia pun ingin berjumpa dengan kamu.”

Itulah sebabnya kami datang ke tempat ini. Sekarang kami sudah berjumpa dengan tuan dan kami ingin tahu siapa tuan sebenarnya.” Makhluk yang sangat besar itu belum menjawab soalan mereka terus sahaja mengemukakan soalan: “Ceritakan kamu kepadaku keadaan kebun kurma yang di Bisan itu,” nama tempat di negeri Syam. Mereka menjawab: “Keadaan apanya yang tuan maksudkan?” Orang besar itu menjawab: “Maksudku apakah pokok kurma itu berbuah?” Setelah mereka menjawab bahawa pokok kurma itu berbuah, orang besar tadi berkata: “Aku takut pokok itu tidak berbuah.”

Orang besar itu bertanya lagi: “Ceritakan kepadaku tentang sungai Tabarah.” Mereka menjawab: “Tentang apanya yang tuan maksudkan?” Lelaki itu menjawab: “Maksudku airnya apakah masih ada.” Mereka menjawab: “Airnya tidak susut.” Lelaki itu berkata: “Air sungai itu disangsikan akan kering.”

Akhirnya lelaki seperti raksaksa itu berkata: “Kalau begitu ceritakan kepadaku tentang Nabi Al-Amin itu, apa yang dia buat?” Mereka menjawab: “Dia telah berhijrah dari Makkah ke Madinah.” Lelaki itu bertanya lagi: “Apakah dia diperangi oleh orang-orang Arab?” Mereka menjawab: “Ya, dia diperangi oleh orang-orang Arab.” Lelaki itu bertanya lagi: “Kalau begitu apa pula tindakan dia terhadap mereka?” Mereka ceritakan bahawa Rasulullah s.a.w telah mengembangkan dakwahnya dan sudah ramai pengikutnya.

Orang besar itu berkata lagi: “Memang begitulah, padahal mereka beruntung jika taat kepadanya.” Kata orang besar itu lagi: “Sekarang aku terangkan kepada kamu bahawa aku adalah Al-Masih Dajjal. Nanti aku akan diberi izin keluar, lalu aku pun akan menjelajah dunia ini. Dalam masa empat puluh malam sudah dapat aku jalani semua, kecuali Makkah dan Madinah yang aku tidak dapat memasukinya. Negeri Makkah dan Madinah dikawal oleh para Malaikat, maka aku tidak dapat menembusinya.”

Kata Tamim Al-Dariy lagi, “Rasulullah s.a.w menekankan tongkatnya di atas mimbar sambil berkata: “Inilah negeri yang tidak dapat dimasukinya itu, iaitu Madinah. Saudara-saudara sekalian apakah sudah aku sampaikan cerita ini kepada kamu?” Mereka menjawab: “Ya, sudah ya Rasulullah.” Rasulullah s.a.w berkata lagi: “Sememangnya hadis Tamim itu lebih meyakinkan saya lagi. Ceritanya itu bersesuaian dengan apa yang telah aku sampaikan kepada kamu sebelumnya, iaitu tentang Makkah dan Madinah yang dikatakan tidak dapat dimasuki Dajjal. Cuma dia ada mengatakan di lautan Syam atau di laut Yaman. Tidak, bahkan ia dari arah timur. Ia dari arah timur,” kata Rasulullah s.a.w sambil menunjuk ke arah timur.

Rasulullah s.a.w telah menguatkan lagi bahawa Dajjal akan datang dari arah timur. Ada yang mengatakan bahawa Dajjal akan datang dari Khurasan atau Asfihan.

^ Kembali ke atas ^

Khutbah Rasulullah SAW tentang Dajjal

Dari Abi Umamah Al-Bahiliy, beliau berkata: “Rasululah s.a.w telah berkhutbah di hadapan kami. Dalam khutbahnya itu Baginda banyak menyentuh masalah Dajjal. Baginda telah bersabda: “Sesungguhnya tidak ada fitnah (kerosakan) di muka bumi yang paling hebat selain daripada fitnah yang dibawa oleh Dajjal. Setiap Nabi yang diutus oleh Allah SWT ada mengingatkan kaumnya tentang Dajjal. Aku adalah nabi yang terakhir sedangkan kamu adalah umat yang terakhir. Dajjal itu tidak mustahil datang pada generasi (angkatan) kamu. Seandainya dia datang sedangkan aku masih ada di tengah-tengah kamu, maka aku adalah sebagai pembela bagi setiap mukmin. Kalau dia datang sesudah kematianku, maka setiap orang menjaga dirinya. Dan sebenarnya Allah SWT akan menjaga orang-orang mukmin.

“Dajjal itu akan datang nanti dari satu tempat antara Syam dan Irak. Dan mempengaruhi manusia dengan begitu cepat sekali. Wahai hamba Allah, wahai manusia, tetaplah kamu. Di sini akan saya terangkan kepada kamu ciri-ciri Dajjal, yang belum diterangkan oleh nabi-nabi sebelumku kepada umatnya.

“Pada mulanya nanti Dajjal itu mengaku dirinya sebagai nabi. Ingatlah, tidak ada lagi nabi sesudah aku. Setelah itu nanti dia mengaku sebagai Tuhan. Ingatlah bahawa Tuhan yang benar tidak mungkin kamu lihat sebelum kamu mati. Dajjal itu cacat matanya sedangkan Allah SWT tidak cacat, bahkan tidak sama dengan baharu. Dan juga di antara dua mata Dajjal itu tertulis KAFIR, yang dapat dibaca oleh setiap mukmin yang pandai membaca atau buta huruf.

“Di antara fitnah Dajjal itu juga dia membawa syurga dan neraka. Nerakanya itu sebenarnya syurganya sedangkan syurganya itu neraka, yakni panas. Sesiapa di antara kamu yang disiksanya dengan nerakanya, hendaklah dia meminta pertolongan kepada Allah dan hendaklah dia membaca pangkal surah Al-Kahfi, maka nerakanya itu akan sejuk sebagaimana api yang membakar Nabi Ibrahim itu menjadi sejuk.

“Di antara tipu dayanya itu juga dia berkata kepada orang Arab: “Seandainya aku sanggup menghidupkan ayah atau ibumu yang sudah lama meninggal dunia itu, apakah engkau mengaku aku sebagai Tuhanmu?” Orang Arab itu akan berkata: “Tentu.” Maka syaitan pun datang menyamar seperti ayah atau ibunya. Rupanya sama, sifat-sifatnya sama dan suaranya pun sama. Ibu bapanya berkata kepadanya: “Wahai anakku, ikutilah dia, sesungguhnya dialah Tuhanmu.”

“Di antara tipu dayanya juga dia tipu seseorang, yakni dia bunuh dan dia belah dua. Setelah itu dia katakan kepada orang ramai: “Lihatlah apa yang akan kulakukan terhadap hambaku ini, sekarang akan kuhidupkan dia semula. Dengan izin Allah orang mati tadi hidup semula. Kemudian Laknatullah Alaih itu bertanya: “Siapa Tuhanmu?” Orang yang dia bunuh itu, yang kebetulan orang beriman, menjawab: “Tuhanku adalah Allah, sedangkan engkau adalah musuh Allah.”
Orang itu bererti lulus dalam ujian Allah dan dia termasuk orang yang paling tinggi darjatnya di syurga.”

Kata Rasulullah s.a.w lagi: “Di antara tipu dayanya juga dia suruh langit supaya menurunkan hujan tiba-tiba hujan pun turun. Dia suruh bumi supaya mengeluarkan tumbuh-tumbuhannya tiba-tiba tumbuh. Dan termasuk ujian yang paling berat bagi manusia, Dajjal itu datang ke perkampungan orang-orang baik dan mereka tidak me-ngakunya sebagai Tuhan, maka disebabkan yang demikian itu tanam-tanaman dan ternakan mereka tidak menjadi.

“Dajjal itu datang ke tempat orang-orang yang percaya kepadanya dan penduduk kampung itu mengakunya sebagai Tuhan. Disebabkan yang demikian hujan turun di tempat mereka dan tanam-tanaman mereka pun menjadi.

“Tidak ada kampung atau daerah di dunia ini yang tidak didatangi Dajjal kecuali Makkah dan Madinah. Kedua-dua kota itu tidak dapat ditembusi oleh Dajjal kerana dikawal oleh Malaikat. Dia hanya berani menginjak pinggiran Makkah dan Madinah. Namun demikian ketika Dajjal datang ke pergunungan di luar kota Madinah, kota Madinah bergoncang seperti gempa bumi. Ketika itu orang-orang munafik kepanasan seperti cacing dan tidak tahan lagi tinggal di Madinah. Mereka keluar dan pergi bergabung dengan orang-orang yang sudah menjadi pengikut Dajjal. Inilah yang dikatakan hari pembersihan kota Madinah.

Dalam hadis yang lain, “di antara fitnah atau tipu daya yang dibawanya itu, Dajjal itu lalu di satu tempat kemudian mereka mendustakannya (tidak beriman kepadanya), maka disebabkan yang demikian itu tanam-tanaman mereka tidak menjadi dan hujan pun tidak turun di daerah mereka. Kemudian dia lalu di satu tempat mengajak mereka supaya beriman kepadanya. Mereka pun beriman kepadanya. Maka disebabkan yang demikian itu Dajjal menyuruh langit supaya menurunkan hujannya dan menyuruh bumi supaya menumbuhkan tumbuh-tumbuhannya. Maka mereka mudah mendapatkan air dan tanam-tanaman mereka subur.”

Dari Anas bin Malik, katanya Rasulullah s.a.w bersabda: “Menjelang turunnya Dajjal ada tahun-tahun tipu daya, iaitu tahun orang-orang pendusta dipercayai orang dan orang jujur tidak dipercayai. Orang yang tidak amanah dipercayai dan orang amanah tidak dipercayai.”

Dari Jabir bin Abdullah, katanya Rasulullah s.a.w ada bersabda: “Bumi yang paling baik adalah Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal nanti ia dikawal oleh malaikat. Dajjal tidak sanggup memasuki Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal (di luar Madinah), kota Madinah bergegar tiga kali. Orang-orang munafik yang ada di Madinah (lelaki atau perempuan) bagaikan cacing kepanasan kemudian mereka keluar meninggalkan Madinah. Kaum wanita adalah yang paling banyak lari ketika itu.

Itulah yang dikatakan hari pembersihan. Madinah membersihkan kotorannya seperti tukang besi membersihkan karat-karat besi.”

Diriwayatkan oleh Ahmad, hadis yang diterima dari Aisyah r.a. mengatakan: “Pernah satu hari Rasulullah s.a.w masuk ke rumahku ketika aku sedang menangis. Melihat saya menangis beliau bertanya: “Mengapa menangis?” Saya menjawab: “Ya Rasulullah, engkau telah menceritakan Dajjal, maka saya takut mendengarnya.”
Rasulullah s.a.w berkata: “Seandainya Dajjal datang pada waktu aku masih hidup, maka aku akan menjaga kamu dari gangguannya. Kalau dia datang setelah kematianku, maka Tuhan kamu tidak buta dan cacat.”

Dari Jabir bin Abdullah, katanya Rasulullah s.a.w bersabda: “Dajjal muncul pada waktu orang tidak berpegang kepada agama dan jahil tentang agama. Pada zaman Dajjal ada empat puluh hari, yang mana satu hari terasa bagaikan setahun, ada satu hari yang terasa bagaikan sebulan, ada satu hari yang terasa satu minggu, kemudian hari-hari berikutnya seperti hari biasa.”

Ada yang bertanya: “Ya Rasulullah, tentang hari yang terasa satu tahun itu, apakah boleh kami solat lima waktu juga?” Rasulullah s.a.w menjawab: “Ukurlah berapa jarak solat yang lima waktu itu.”
Menurut riwayat Dajjal itu nanti akan berkata: “Akulah Tuhan sekalian alam, dan matahari ini berjalan dengan izinku. Apakah kamu bermaksud menahannya?” Katanya sambil ditahannya matahari itu, sehingga satu hari lamanya menjadi satu minggu atau satu bulan.

Setelah dia tunjukkan kehebatannya menahan matahari itu, dia berkata kepada manusia: “Sekarang apakah kamu ingin supaya matahari itu berjalan?” Mereka semua menjawab: “Ya, kami ingin.” Maka dia tunjukkan lagi kehebatannya dengan menjadikan satu hari begitu cepat berjalan.

Menurut riwayat Muslim, Rasulullah s.a.w bersabda: “Akan keluarlah Dajjal kepada umatku dan dia akan hidup di tengah-tengah mereka selama empat puluh. Saya sendiri pun tidak pasti apakah empat puluh hari, empat puluh bulan atau empat puluh tahun. Kemudian Allah SWT mengutus Isa bin Maryam yang rupanya seolah-olah Urwah bin Mas’ud dan kemudian membunuh Dajjal itu.”

Dan menurut ceritanya setelah munculnya Dajjal hampir semua penduduk dunia menjadi kafir, yakni beriman kepada Dajjal. Menurut ceritanya orang yang tetap dalam iman hanya tinggal 12,000 lelaki dan 7,000 kaum wanita. Wallahu A'lam.

^ Kembali ke atas ^

Kedatangan Nabi Isa

Diriwayatkan oleh Muslim dari Al-Nawas bin Sam’an bahawa Rasulullah bersabda tentang Nabi Isa: “Beliau akan turun berdekatan dengan menara putih di timur Damsyik, dengan memakai pakaian kuning. Dua telapak tangannya terletak di atas sayap dua malaikat. Apabila dia menundukkan kepalanya menitislah air. Apabila dia mengangkat kepalanya lagi, turunlah daripadanya seperti untaian mutiara.”

Berdasarkan hadis ini bererti Nabi Isa akan turun di Syam, bahkan juga di Damsyik, iaitu di sisi menara sebelah timur. Beliau akan turun pada waktu fajar. Ibnu Katsir ada berkata: “Sesungguhnya tidak ada di Damsyik menara yang dikenal di sebelah timurnya kecuali yang berada disamping masjid jamik Amawi, iaitu di sebelah timur Damsyik.”
Menara tersebut telah diperbaiki pada zaman Ibnu Katsir, iaitu pada tahun 741 hijrah. Pembiayaannya diambil dari harta orang-orang Nasrani yang sebelumnya telah membakar menara masjid tersebut. Besar kemungkinan nanti Nabi Isa akan turun di tempat itu.

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dari Abu Hurairah, bahawa Rasulullah s.a.w bersabda: “Para nabi semuanya bersaudara disebabkan ayah mereka satu dan hanya ibu mereka yang berlainan. Sedangkan agama mereka adalah satu. Dan akulah orang yang paling dekat dengan Isa bin Maryam kerana tidak ada Nabi di antara kami. Sesungguhnya dia akan turun. Apabila dia turun nanti, untuk me-ngenalinya orangnya sedang dan kulitnya putih kemerah-merahan. Dia memakai pakaian yang kuning. Dari kepalanya seperti menitis air walaupun rambut dan kepalanya tidak basah. Dia akan mengajak orang kepada Islam. Pada zamannya juga nanti dia akan menghancurkan segala agama kecuali Islam. Allah SWT akan membinasakan Dajal pada zamannya, bahkan di tangannya. Pada zamannya nanti dunia akan aman sehingga harimau dan unta berkawan dengan baik. Begitu juga harimau dengan lembu, serigala dengan kambing. Kanak-kanak akan bermain dengan ular dan ular itu tidak menggigit mereka. Keadaan seperti itu berjalan selama empat puluh tahun. Kemudian Nabi Isa a.s. wafat dan disembahyangkan oleh kaum muslimin.”

Muhammad s.a.w adalah nabi penutup dan tidak akan ada lagi nabi sesudahnya. Turunnya Nabi Isa pada akhir zaman akan menguatkan lagi kebenaran agama Islam. Islam bererti menyerahkan segala urusan bagi Allah yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya, beriman dengan semua Rasul, berserah kepada Allah dan taat dengan sebenar-benar taat. Itu semua sebenarnya sudah dianjurkan oleh agama-agama langit semenjak zaman Nabi Ibrahim, selaku bapa nabi-nabi, sampai kepada Muhammad s.a.w selaku nabi terakhir.

Isa a.s. adalah nabi dan rasul yang mulia, datang dari sisi Allah. Beliau dahulu sudah ada membawa syariat kepada umatnya tiba-tiba beliau diangkat ke langit. Nanti di akhir zaman beliau akan turun lagi dengan izin Allah tetapi bukan membawa agama atau syariat baru. Beliau datang nanti untuk menguatkan agama Islam,
Ummu Syuraik bertanya kepaad Rasulullah s.a.w tentang hari Dajal: “Ya Rasulullah, ke mana orang-orang Arab ketika itu?” Rasulullah s.a.w menjawab: “Jumlah mereka pada waktu itu terlalu sedikit. Mereka lari ke Baitul Maqdis menjumpai Imam mereka, seorang lelaki soleh (Imam Mahdi menurut riwayat itu).
“Ketika Imam mereka sudah berdiri di depan untuk mengimami solat Subuh, tiba-tiba datang Nabi Isa. Imam mereka itu mundur untuk memberi peluang kepada Nabi Isa untuk mengimami solat Subuh itu tetapi Isa a.s sambil memegang bahu Imam itu berkata: “Teruskanlah, sesungguhnya iqamat dibacakan untuk engkau.” Maka sembahyanglah mereka semua di belakang Imam tadi.

“Selesai solat, Isa a.s berkata kepada semua jemaah: “Bukakan pintu itu.” Mereka membuka pintu masjid itu, tiba-tiba Dajal sudah berdiri di situ dan di belakangnya ada 70,000 Yahudi lengkap membawa senjata.
“Melihat Nabi Isa ada di dalam masjid itu, Dajal tiba-tiba saja layu atau cair seperti cairnya garam disirami air. Dajal itu lari terbirit-birit kerana ketakutan. Nabi Isa bersama kaum Muslimin terus saja mengejarnya kemudian menjumpainya di Babu Luddi. Dan di sanalah Nabi Isa membunuh Dajal itu.

“Orang-orang Yahudi pun akan dikalahkan dan dibinasakan Allah pada waktu itu. Mereka cuba lari dan bersembunyi tetapi semua benda tempat mereka bersembunyi akan pandai bercakap atau bercerita dengan izin Allah. Benda-benda dimaksud termasuklah dinding, batu, pokok kayu dan sebagainya. Kalau ada orang Yahudi yang bersembunyi di balik belakang mereka, benda-benda itu akan memberitahukannya. Termasuk juga satu pokok berduri (disebut pokok Yahudi), jika mereka bersembunyi di bawahnya, pokok itu akan berkata: “Wahai hamba Allah yang beriman, di sini ada orang Yahudi, bunuhlah dia.”

Kata Rasulullah s.a.w lagi: “Dajal akan berada di dunia selama empat puluh tahun. Satu tahun lamanya seperti setengah tahun, terkadang seperti satu bulan. Satu bulan seperti satu minggu. Dan pada hari yang terakhir terasa sekejap sahaja. Pagi-pagi kamu berada di pintu masuk kota Madinah (Madinah pada zaman Rasul), sampai kamu di pintu yang lain hari pun masuk waktu malam.”

Mendengar yang demikian ada yang bertanya: “Bagaimana kami mengerjakan solat dalam waktu yang begitu singkat ya Rasulullah?” Rasulullah s.a.w menjawab: “Ukur sajalah jaraknya dan bandingkan dengan waktu yang panjang sekarang ini.”

Rasulullah s.a.w berkata: “Isa bin Maryam akan memimpin umatku dengan bijaksana dan adil. Beliau akan menghancurkan salib-salib yang ada di dunia ini dan akan membunuh semua babi. Beliau juga akan menghapuskan cukai. Manusia pada waktu itu tidak perlu membayar cukai, bahkan zakat pun tidak dibayar lagi kerana tidak ada orang yang berhak menerimanya.

“Pada hari itu semua makhluk dalam keadaan aman dan tenteram. Tidak ada saling cemburu, dengki, saling memarahi dan mengganggu antara sesama makhluk Allah. Sehingga ada anak perempuan yang bermain-main dengan harimau dan harimau itu tidak menerkamnya, begitu juga kambing berkawan dengan serigala. Seluruh dunia ketika itu nanti diliputi oleh kedamaian, keamanan dan ketenteraman. Bahkan ketika itu nanti tidak ada pertelingkahan keyakinan dan pendapat. Tidak ada yang disembah selain Allah.

“Orang Arab ketika itu nanti akan merampas kembali semua miliknya. Bumi mengeluarkan cahayanya, menumbuhkan tanam-tanamannya seperti zaman Nabi Adam. Sehingga manusia akan memetik buah anggur dan delima sehingga mereka kenyang memakannya.”

Ibnu Katsir berkata: “Abdul Rahman Al-Muharibiy berkata: “Sebaiknya hadis ini dijadikan untuk mendidik saja. Hadis ini tidak sahih tetapi banyak hadis lain yang hampir sama maksudnya dengannya. Di antaranya ada diriwayatkan oleh Muslim dari Abdullah bin Umar, bahawa Rasulullah s.a.w bersabda: “Kamu akan memerangi orang-orang Yahudi. Kamu akan memerangi mereka habis-habisan sehingga batu tempat mereka bersembunyi pun akan berkata: “Wahai orang muslim, di sini ada orang Yahudi, bunuhlah dia.”

Menurut riwayat, bumi nanti akan mengeluarkan segala khazanah kekayaannya, iaitu pada zaman Nabi Isa. Pada waktu itu dunia dalam keadaan makmur dan harta melimpah ruah, sehingga tidak ada lagi orang yang berhak menerima zakat.

Dari Abu Hurairah, katanya Rasulullah s.a.w bersabda: “Sudah hampir masanya turun kepada kamu Ibnu Maryam menjadi hakim yang adil, yang akan membunuh Dajal, membunuh babi, menghancurkan salib dan menghapuskan cukai kerana harta ketika itu melimpah ruah. Ketika itu nanti manusia hanya sujud kepada Allah Tuhan sekalian alam.”

Diriwayatkan oleh Ahmad, dari Ibnu Mas’ud, dari Rasulullah s.a.w: “Pada malam aku diisrak mikrajkan, aku telah berjumpa dengan Ibrahim, Musa dan Isa a.s. Mereka membincangkan hari kiamat dengan menanyakan permasalahannya kepada Ibrahim. Tetapi beliau hanya menjawab: “Tidak ada pengetahuanku tentang hari kiamat. Cuba kalian tanya kepada Musa.” Mereka tanya Nabi Musa tetapi beliau juga hanya menjawab: “Aku tidak tahu tentang kiamat. Cuba kalian tanyakan kepada Isa.”

“Mereka tanyakan kepada Isa kemudian beliau berkata: “Sebenarnya tidak ada yang mengetahui masalah ini kecuali Allah. Menurut yang dijanjikan Allah kepadaku, Dajal nanti muncul sedangkan di tanganku ada dua sabit (alat pemotong). Sebaik saja Dajal itu melihat aku, dia pun hancur seperti hancurnya timah yang terkena panas. Allah akan membinasakannya, begitu juga orang-orang kafir lainnya. Sehingga batu dan pokok kayu nanti akan ikut berkata: “Wahai orang muslim, di bawahku ada orang kafir bersembunyi, marilah dan bunuhlah dia.”

Kata Nabi Isa lagi: “Setelah Allah SWT membinasakan mereka, orang-orang muslim pulang ke rumah mereka masing-masing. Dalam keadaan demikian keluar pula Yakjuj dan Makjuj, yakni bertebaran dari segenap penjuru.
Kerana banyaknya Yakjuj dan Makjuj itu, maka semua kampung dan tempat tidak ada yang tidak dipijak oleh mereka. Mereka memakan semua makanan yang ada dan meminum semua air. Setelah habis makanan dan buah-buahan, daun-daunan pun habis mereka makan. Air sungai dan tasik semua habis mereka minum.”

Tambah beliau lagi: “Orang-orang mukmin ketika itu tidak tahan melihat ulah Yakjuj dan Makjuj itu sehingga mereka memohon kepada Allah supaya dibinasakan binatang itu. Berkat doa mereka itu, Yakjuj dan Makjuj itu mati semua. Sekarang timbul masalah yang cukup besar lagi, yakni bangkai Yakjuj dan Makjuj yang bergelimpangan di mana-mana. Di mana-mana seluruh dunia terasa bau bangkai. Akhirnya Allah SWT menurunkan hujan lebat sehingga bangkai-bangkai itu hanyut ke sungai dan kemudian hanyut ke laut.”

Diriwayatkan oleh Ismail bin Ishak, Rasulullah s.a.w bersabda: “Belum terjadi kiamat sebelum Isa bin Maryam berjalan di udara untuk mengerjakan haji dan umrah, atau sehinga Allah SWT menghimpunkan haji dan umrah dan menjadikan Ashabul Kahfi sahabatnya. Nabi Isa dan kelompok Ashabul Kahfi akan berjalan untuk mengerjakan haji kerana mereka selama ini belum mati dan belum pernah mengerjakan haji.”

Sebelum ini sudah diterangkan riwayat dari Abu Hurairah yang mengatakan bahawa Nabi Isa a.s akan memimpin dunia nanti selama 40 tahun. Namun demikian disebutkan dalam sahih Muslim, dari Abdullah bin Amr bahawa Nabi Isa akan berada di dunia selama 7 tahun. Pendapat yang lebih kuat ialah yang mengatakan 40 tahun. Menurut Ibnu Katsir kedua-dua pendapat itu sama-sama benar. Maksudnya kata beliau Nabi Isa diangkat ke langit pada usia 33 tahun, kemudian turun nanti ke dunia selamaa 7 tahun lagi, yakni sebelum beliau diwafatkan Allah SWT. Setelah tujuh tahun memimpin dunia, Nabi Isa wafat. Maka umur Nabi Isa secara keseluruhannya 40 tahun. Wallahu A'lam.

Menurut Ibnu Katsir, sesuai dengan yang termaktub dalam hadis sahih, Yakjuj dan Makjuj akan keluar pada zaman Nabi Isa. Kemudian Allah SWT memusnahkannya berkat doa Nabi Isa pada satu malam. Ada juga disebutkan dalam hadis bahawa Nabi Isa akan mengerjakan haji setelah turun nanti. Muhammad bin Ka’ab Al-Quraiziy berkata, Ashabul Kahfi akan menjadi sahabat Nabi Isa nanti dan mereka akan sama-sama mengerjakan haji. Katanya Nabi Isa akan wafat di Madinah. Beliau akan disembahyangkan oleh kaum muslimin dan dimakamkan berdekatan dengan makam Rasulullah s.a.w.

Menurut riwayat, Isa bin Maryam akan dimakamkan bersebelahan dengan kuburan Nabi Muhammad s.a.w, kuburan Abu Bakar dan Umar. Bererti kuburan Nabi Isa merupakan kuburan yang keempat.

khutbah sebelum wafatnya rasulullah SAW

الحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالهُدَى وَدِيْنِ الحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ المُشْرِكُوْنَ أَشْهَدُ أَنْ لاإِلهَ إِلا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ …أَمَّا بَعْدُ…..فَيَا عِبَادَ اللهِ ! اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاتمَوُْتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Wahai hamba-hamba Allah ! Bertaqwalah sekalian kamu kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa. Dan Janganlah kamu mati melainkan dalam keadaan Islam.

Saya menyeru diri saya sendiri dan juga sidang Jumaat sekalian agar kita sama-sama meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah dengan melakukan segala suruhanNya dan menjauhi segala yang ditegahNya. Janganlah kita hanya tahu mendengar sahaja perkataan taqwa serta menyebutnya sedangkan ia tidak menyerap ke dalam sanubari kita . Hitunglah diri kita setiap masa samada semakin hampir kepada Allah atau sebaliknya. Adakah amalan soleh kita semakin meningkat atau pun menurun….

Sidang Jumaat yang dihormati sekalian

Firman Allah dalam ayat 128 dan 129 surah at-Taubah

لقد جاءكم رسول من أنفسكم عزيز عليه ما عنتم حريص عليكم بالمؤمنين رؤوف الرحيم . فإن تولوا فقل حسبي الله لاإله إلا هو عليه توكلت وهو رب الغرش العظيم .

Maksudnya : Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah : “Cukuplah Allah bagiku, tiada tuhan selain Dia, hanya kepadaNya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arasy yang agung”.

Kini hampir seminggu kita meninggalkan bulan Rabiul Awwal yang merupakan bulan yang telah mencatat sejarahnya yang agung dengan kelahiran bayi bertuah yang diberi nama Muhammad di mana baginda telah diangkat oleh Allah menjadi nabi lagi Rasul kepada umat akhir zaman. Pada hari ini marilah kita sama-sama menghitung diri kita samada sambutan maulidur rasul yang kita adakan pada bulan yang lalu hanya akan berlalu begitu sahaja atau pun sudah nampak disana perubahan pada diri kita dan masyarakat dalam sama-sama menghidupkan sunnah Rasulullah s.a.w dan melaksanakan setiap apa yang dibawanya. Jangan kita jadikan perayaan lalu hanya untuk menyambut dan memuja tubuh Rasulullah s.a.w sahaja sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Abu Lahab yang menyembelih 100 ekor unta kerana kegembiraan di atas kelahiran nabi Muhammad s.a.w. Tetapi akhirnya dialah yang menjadi penghalang dan penentang yang utama terhadap dakwah Rasulullah s.a.w sehingga adanya surah al-Lahab dalam al-Quran yang memberitahu kita semua bagaimana kecelakaan yang besar menimpa Abu Lahab dan isterinya kerana menolak dan mencerca dakwah suci Rasulullah s.a.w. Kita juga tidak mahu segala sifat mulia Rasulullah s.a.w diketahui dan disebut oleh kita saban hari samada melalui pembacaan buku, pendengaran melalui kuliah atau pun sebutan dalam berzanji dan juga selawat tetapi sekadar menjadi pengetahuan sahaja tanpa ada di sana usaha ke arah mencontohi dan melaksanakan kewajipan yang disuruh. Kita tidak mahu menjadi seperti ahli kitab dari golongan Yahudi dan Krisitian yang mengenali keperibadian Rasulullah s.a.w sebagaimana mereka mengenali anak mereka sendiri tetapi setelah kelahiran nabi Muhammad s.a.w, merekalah yang menjadi musuh utama kepada dakwahnya. Oleh itu marilah kita hendaklah menjadikan sambutan maulidur rasul ialah untuk memuji kemulian tubuh dan sifat Rasulullah s.a.w dan juga untuk melaksanakan segala syariat yang dibawanya.

Sidang Jumaat yang dirahmati Allah,

Dalam kita bergembira dengan mengingati kelahiran Rasulullah s.a.w pada bulan Rabiul Awwal janganlah kita terlupa bahawa dalam bulan yang sama turut merakamkan peristiwa yang sedih dan memilukan seluruh umat Islam. Sebagaimana maklum bahawa selepas mengerjakan haji wida’ di Mekah pada tahun ke-10 hijrah lalu baginda s.a.w pulang ke Madinah. Setelah tiba di Madinah, Rasulullah s.a.w telah memerintah tentera Islam untuk menyerang Rom yang berkubu di Balqa’, Jordan dan Palestin di mana baginda memilih Usamah bin Zaid sebagai panglima perang.

Setelah persiapan perang telah siap dan hanya menunggu arahan seterusnya daripada Rasulullah s.a.w maka bermula dari sinilah baginda s.a.w mulai sakit tenat. Pada suatu larut malam, Rasulullah s.a.w telah pergi bersama dengan Muwaihibah ke kawasan perkuburan Baqi’ berhampiran Masjid Nabawi kerana diperintah supaya beristighfar di sana.Sekembalinya dari kawasan perkuburan Baqi’ , Rasulullah s.a.w telah mengadu bahawa kepalanya begitu sakit dan pening kepada ummul mukminin Sayyidatina ‘Aisyah. Peristiwa ini berlaku pada akhir bulan Sofar tahun 11 hijrah. Rasulullah s.a.w pada mulanya terlantar sakit di rumah ummul mukminin Sayyidatina Maimunah di mana selepas mendapat persetujuan daripada isteri-isterinya lalu baginda dipindahkan ke rumah Sayyidatina ‘Aisyah dengan dipapah oleh al-Fadhil bin Abbas dan Ali bin Abu Talib. Rasulullah s.a.w setelah bersiap lalu memberitahu bahawa baginda ingin keluar ke masjid bagi memberi ucapan kepada para muslimin. Selepas selesai sembahyang lalu baginda s.a.w sebelum menaiki minbar bersabda agar para muslimin berdoa ke atas para syuhada’ yang mati dalam peperangan Uhud dan.setelah berdiri di atas mimbar lalu Rasulullah bersabda yang bermaksud : Sesungguhnya Allah memberi pilihan kepada hamba antara dunia dengan apa yang ada disisiNya (Allah) maka memilih hamba itu apa yang ada disisi Allah. Mendengar ucapan itu lalu bercucuran air mata Sayyidina Abu Bakar kerana beliau faham bahawa apa yang dimaksudkan dengan hamba itu ialah diri Rasulullah s.a.w di mana baginda merasai telah hampir saat kewafatannya. Lalu Rasulullah s.a.w bersabda : Wahai Abu Bakar! Jangan engkau menangis, sesungguhnya daripada mereka yang beriman kepadaku pada menemaninya, hartanya ialah Abu Bakar. Jika aku mengambil seorang teman rapat nescaya aku akan menjadikan Abu Bakar tetapi persaudaraan Islam dan kemanisannya. Tidak akan kekal dalam masjid satu pintu melainkan ada penghadang melainkan pintu Abu Bakar. Hadis ini menunjukkan kelebihan Sayyidina Abu Bakar.

Sabdanya lagi bermaksud: Sesungguhnya aku mempunyai tanggungan yang berat antara kamu, aku merupakan saksi kepadamu, sesungguhnya janji kepadamu ialah telaga kauthar, Sesungguhnya aku melihatnya sedangkan aku berada ditempatku ini. Sesungguhnya aku tidak bimbang kamu akan syirik tetapi yang paling aku bimbang ialah kamu akan berebut-rebut kemewahan dunia ketika dibentangkan kepadamu.

Pada suatu malam ketika para muslimin menunggu-nunggu ketibaan Rasulullah s.a.w bagi menunaikan solat Isya’, baginda tidak dapat berbuat demikian kerana terlalu sakit sehingga baginda memerintah Sayyidina Abu Bakar menjadi imam menggantikan baginda. Setelah diberitahu tentang perintah nabi lalu Sayyidina Abu Bakar meminta Sayidina Umar untuk menjadi imam tetapi Sayyidina Umar menggesa agar Sayyidina Abu Bakar melaksanakan perintah nabi untuk menjadi imam kerana beliau merupakan orang yang paling layak. Pada hari seterusnya setelah Rasulullah s.a.w merasai lega sedikit daripada kesakitan yang ditanggung lalu baginda keluar ke masjid dengan dipimpin oleh dua orang sahabat bagi menunaikan solat Zohor. Melihat kedatangan Rasulullah s.a.w maka Sayyidina Abu Bakar ingin berundur dari tempat imam tetapi Rasulullah s.a.w meminta agar beliau terus berada ditempat itu dan baginda sendiri meminta agar dua orang sahabat yang memimpinnya supaya mendudukkannya ditepi Sayyidina Abu Bakar. Sayyidina Abu Bakar bersembahyang mengikut solat nabi yang mengerjakannya sambil duduk manakala muslimin yang lain mengikut solat Sayyidina Abu Bakar.Ini merupakan solat terakhir Rasulullah s.a.w bersama para muslimin di mana para sahabat begitu gembira melihat nabi mampu bersembahyang bersama-sama mereka menandakan baginda akan sembuh dari sakit. Tetapi kegembiraan itu hanya sementara di mana kesakitan baginda semakin parah dan apabila ditanya kepadanya lalu baginda menyatakan : Tiada daripada orang islam yang ditimpa kesakitan maka tidak selainnya melainkan Allah akan menggugurkan kejahatannya sebagaimana daun yang gugur dari pokok.

Sidang Jumaat yang berbahagia

Pada suatu hari ketika para isteri nabi berada disampingnya lalu anaknya Siti Fatimah datang menghampirinya. Para isteri nabi yang lain melihat bagaimana Rasulullah s.a.w menceritakan sesuatu kepada Siti fatimah di mana buat kali pertama dia menangis kesedihan dan buat kali kedua dia tersenyum gembira. Apabila ditanya maka Siti fatimah mengatakan bahawa dia sedih pada cerita pertama kerana Rasulullah s.a.w memberitahu bahawa setiap tahun malaikat Jibril akan menyampaikan wahyu al-Quran sekali manakala pada tahun ini dia datang sebanyak dua kali.Dia tidak melihatku melainkan kedatangannya kerana telah tiba ajalku. Sesungguhnya engkau wahai fatimah merupakan ahli keluarga pertama yang akan mengiringiku dan sebaik-baik salaf ialah aku bagi engkau maka aku menangis mendengar kata-kata itu. Manakala cerita yang menyebabkan aku gembira ialah apabila Rasulullah s.a.w bertanya : Adakah engkau tidak redha menjadi Penghulu bagi seluruh umat wanita yang beriman atau ketua bagi wanita umat ini maka aku merasa gembira dengan perkara ini.

Dalam keheningan Fajar Subuh hari Isnin 12 Rabiul Awwal tahun 11 hijrah ketika mana Sayyidina Abu Bakar dan para muslimin bersiap untuk solat Subuh, mereka telah terpandang wajah Rasulullah s.a.w yang berseri-seri sedang tersenyum apabila tabir dari bilik Sayyidatina ‘Aisyah terbuka lalu Abu Bakar memberi ruang kepada baginda kerana pada sangkaannya baginda ingin solat bersama-sama mereka. Para muslimin yang berada dibelakang turut bergembira apabila melihat keadaan nabi ketika itu tetapi akhirnya nabi mengisyaratkan dengan tangan agar mereka menyempurnakan solat mereka. Selepas itu para muslimin terus berasa senang hati melihat keadaan nabi yang mana pada sangkaan mereka telah hampir pulih. Namun sangkaan mereka meleset sama sekali kerana selepas menutup kembali tabir bilik Sayyidatina ‘Aisyah dan Rasulullah s.a.w kembali berbaring ditempatnya maka kesakitannya bertambah tenat. Itulah senyuman yang terakhir daripada seorang rasul dan pemimpin yang agung buat muslimin dan itulah juga senyuman perpisahan daripada nabi dan ketua yang penyayang buat muslimin sebelum Rasulullah s.a.w menemui Allah.

Pada saat-saat akhir, Usamah bin Zaid telah masuk menemui Rasulullah s.a. Ketika berada disampingnya dia diam lalu melihat bagaimana nabi telah meletakkan tangan baginda ke atasnya dan kemudiaannya mengangkat kedua tangannya di mana dia tahu bahawa nabi telah berdoa untuknya.

Antara ucapan atau wasiat yang terakhir sebelum baginda menghembuskan nafas yang terakhir ialah : Wahai manusia! Sesungguhnya tidak akan kekal berita atau wahyu kenabian melainkan rukya solehah yang akan diperlihatkan kepada orang islam atau pun dia melihatnya. Ada pun sesungguhnya aku telah mengakhiri pembacaan al-Quran ketika rukuk dan sujud. Ketika rukuk maka besarkanlah Allah manakala ketika sujud maka bersungguhlah meminta doa Maka lakukanlah nescaya akan dimaqbulkan. Selepas itu baginda menghembuskan nafas yang terakhir untuk pergi menemui kekasih sejati Allah Rabbul Izzati meninggalkan syariat yang akan terus dilaksana dan disampaikan oleh umatnya sehingga hari qiamat.

Kewafatan Rasulullah s.a.w telah tersebar luas sehinggalah Sayyidina Abu Bakar mendapat berita sedih ketika berada di atas kuda dalam perjalanan pulang kerana pada sangkaannya baginda telah beransur pulih. Sayyidina Abu Bakar bergegas menuju ke Masjid Nabawi lalu memasuki bilik Sayyidatina ‘Aisyah dimana terletaknya jasad Rasulullah s.a.w. Beliau duduk berhampiran jasad nabi yang mulia lalu menyingkap kain yang menutupi bahagian muka nabi di mana beliau terus mengucupnya dan menutup kembali seterusnya keluar menemui para muslimin yang masih sedih dan terkejut menerima berita yang sedih ini. Suasana ketika itu hampir tidak terkawal kerana masing-masing bagaikan tidak percaya apabila menerima berita kewafatan rasul yang begitu dikasihi, ketua yang disegani, pemimpin yang telah memimpin umat daripada kegelapan jahiliah kepada cahaya iman dan islam. Sayyidina Umar sendiri tidak mempercayai berita kewafatan nabi malah memberi amaran keras akan memancung kepala sesiapa sahaja yang mengatakan bahawa Rasulullah s.a.w telah wafat kerana baginya Rasulullah s.a.w tidak akan wafat melainkan setelah kaum munafik dihancurkan. Ada juga para muslimin yang tidak kuat imannya kembali murtad kerana tidak dapat menerima hakikat kewafatan nabi ini.

Dalam keadaan yang tidak terkawal ini lalu Sayyidina Abu Bakar berdiri gagah dihadapan para muslimin lalu mengeluarkan kata-katanya yang tegas :

أيها الناس ! من كان يعبد محمدا فإن محمدا قد مات , ومن كان يعبد الله فإن الله حي لا يموت

Maksudnya : Wahai sekalian manusia! Sesiapa dikalangan kamu yang menyembah Sayyidina Muhammad s.a.w maka sesungguhnya nabi Muhammad telah wafat dan sesiapa yang menyembah Allah maka sesungguhnya Allah terus hidup dan tidak akan mati

Selepas itu beliau membaca ayat 144 surah ali Imran :

وما محمد إلا رسول قد خلت من قبله الرسل , أفإن مات أو قتل انقلبتم على أعقبكم , ومن ينقلب على عقبيه فلن يضر الله شيئا , وسيجزي الله الشكرين .

Maksudnya : Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul. Sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul . Apakah jika baginda wafat atau dibunuh maka kamu akan berpaling tadah (murtad)?. Sesiapa yang berpaling tadah maka dia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikit pun. Dan Allah akan memberi balasan kepada mereka yang bersyukur

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ وَاسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الُمْسِلِمْينَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ فَيَا فَوْزَ المُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ

kisah-kisah para nabi Allah SWT

Kisah Al-Quran
MENGAPA KISAH-KISAH AL-QURAN
Kisah Nabi Adam
KISAH NABI ADAM a.s.
KISAH HABIL DAN QABIL PUTERA NABI ADAM a.s.
Kisah Nabi Nuh
KISAH NABI NUH a.s.
Kisah Nabi Hud
KISAH NABI HUD a.s.
Kisah Nabi Salleh
KISAH NABI SALLEH a.s.
Kisah Nabi Ibrahim
KISAH NABI IBRAHIM a.s.
NABI IBRAHIM a.s. DENGAN ORANG MAJUSI
Kisah Nabi Luth
KISAH NABI LUTH a.s.
Kisah Nabi Ismail
KISAH NABI ISMAIL a.s.
Kisah Nabi Ishak dan Nabi Yakub
KISAH NABI ISHAK DAN NABI YA'KUB a.s.
Kisah Nabi Yusuf
KISAH NABI YUSUF a.s.
Kisah Nabi Syu'aib
KISAH NABI SYU'AIB a.s.
Kisah Nabi Ilyas
KISAH NABI ILYAS a.s.
Kisah Nabi Idris
KISAH NABI IDRIS a.s.
Kisah Nabi Yasa'
KISAH NABI YASA' a.s.
Kisah Nabi Zulkifli
KISAH NABI ZULKIFLI a.s.
Kisah Nabi Ayub
KISAH NABI AYUB a.s.
Kisah Nabi Yunus
KISAH NABI YUNUS a.s.
NABI YUNUS a.s. DITELAN IKAN NUN
Kisah Nabi Musa dan Nabi Harun
KISAH NABI MUSA DAN NABI HARUN a.s.
NABI MUSA a.s. DENGAN 'AUJ BIN UNUQ
NABI MUSA a.s. BERMUNAJAT DENGAN ALLAH
JANGGUT NABI HARUN a.s. BERWARNA DUA
Kisah Para Nabi Bani Israel Selepas Nabi Musa
KISAH PARA NABI BANI ISRAEL SELEPAS NABI MUSA a.s.
Kisah Nabi Khidir
KISAH NABI KHIDIR a.s.
Kisah Nabi Daud
KISAH NABI DAUD a.s.
KISAH NABI DAUD a.s DENGAN ULAT
Kisah Nabi Sulaiman
KISAH NABI SULAIMAN a.s.
NABI SULAIMAN a.s. DENGAN KUBAH AJAIB
NABI SULAIMAN a.s. DENGAN JIN IFRIT
Kisah Nabi Uzair
KISAH NABI UZAIR a.s.
Kisah Nabi Zakaria
KISAH NABI ZAKARIA a.s.
Kisah Nabi Yahya
KISAH NABI YAHYA a.s.
Kisah Nabi Isa
KISAH NABI ISA a.s.
NABI ISA a.s. DENGAN ORANG MABUK CINTA
Kisah Nabi Muhammad
KISAH NABI MUHAMMAD s.a.w.
NABI MUHAMMAD s.a.w DENGAN PENGEMIS BUTA
NABI-NABI YANG DIUTUS KEPADA KAUM YASIN